Medan, KABAR SATU | Kalian matikan aja aku, aku tak sanggup lagi bayar biaya perobatan anakku ini, biar bisa anakku pulang, kami orang tak punya.
Kalimat diatas keluar dari Melda Kristina Sitompul ke petugas pelayanan RS Adven Medan, Rabu 29 Maret 2023, karena berbagai upaya sudah dilakukannya demi anaknya Gab Paul Gilbert Nababan (17 ) seorang remaja pria yang beberapa waktu lalu menjadi korban lakalantas.
Korban yang langsung dilarikan ke Rumah Sakit Adven Medan mendapat santunan pengobatan dari Jasa Raharja sebesar dua puluh juta rupiah, namun biaya perobatan mencapai 23.5 juta sehingga keluarga yang masuk dalam kategori kaum marginal inipun harus pontang-panting untuk menutupi 3,5 juta lagi. Ironisnya, biaya kekurangan perobatan tersebut tidak dapat ditutupi juga keluarga malang ini. Begitu juga BPJS yang tadinya diharapkan dapat mengurangi beban terkendala juga karena BPJSnya sudah non aktif.
Dokter juga sudah mengijinkan Gabriel pulang, namun terkendala karena keluarga tak mampu bayar kekurangan 3,5 juta lagi.
Petugas Rumah Sakit ngotot minta pihak Keluarga harus membayar lunas semua biaya selama di Rumah Sakit. Melda Kristina Sitompul hanya bisa pasrah karena ia benar-benar tak punya lagi, maklum sebagai keluarga pemulung penghasilan mereka serba pas-pasan.
Uba Pasaribu ketua Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera dan sekaligus kru Media yang mendampingi keluarga ke Rumah Sakit mencoba menjembatani atau solusi apa yang bisa di tawarkan rumah sakit.
Pihak rumah sakit menyampaikan meskipun dibuat surat perjanjian tapi harus ada jaminan. Keluarga Melda sama sekali tak ada mau dijaminkan ke Rumah Sakit.
Uba Pasaribu mencoba minta nomor Humas RS Adven ke petugas namun tidak berhasil
“Tak sembarangan kasih nomor Humas” ucapnya. (RS)