Astaghfirullah, pasca terjadinya Gerhana Bulan Penumbra (GBP), akan ada sebanyak 313 ulama berkumpul di Mekkah untuk pembaiatan Imam Mahdi tepat di depan Kabah.
Fenomena GBP yang akan menyapa langit malam ini merupakan isyarat dari Allah SWT kepada makhluknya di muka bumi, bahwa akan ada pertanda besar yang tidak diketahui oleh manusia akan terjadi.
Rasulullah SAW sebagai penyampai wahyu kepada umatnya memberikan beberapa isyarat tentang datangnya hari kiamat, dan turunnya salah satu dari keturunannya di akhir zaman yakni Al Mahdi.
Lantas, dikatakan di dalam hadist bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, tidak akan terjadinya kiamat sebelum datangnya Al Mahdi.
Seorang pria dari garis keturunan Rasulullah SAW yang akan membawa perdamaian ditengah perselisihan dan banyak pertumpahan darah.
"Tidak akan terjadinya hari kiamat sebelum diutusnya seorang pria dari keturunanku (Imam Mahdi)," (HR Muslim).
Lalu, apakah hubungan Imam Mahdi dan terjadinya gerhana?. Ya, tentu kedua hal ini sangat berkaitan satu sama lain.
Pasalnya, didalam riwayat lain disebutkan Imam Mahdi akan datang dan di baiat oleh 313 ulama dari seluruh dunia, yang tanpa disadari tujuan mereka sama-sama untuk melakukan pembaiatan di depan Ka'bah.
Dikutip dari kanal YouTube @hadist TV, Ustaz Ihsan Tanjung menyatakan, pembaiatan Imam Mahdi akan dilakukan oleh 313 orang saleh yang diantaranya tak ada satupun yang saling mengenal.
Namun, pertemuan mereka di Mekkah Al Mukarramah tujuannya sama yakni, untuk melakukan pembaiatan kepada Imam Mahdi.
Dan pembaiatan itu bakal dilakukan setelah adanya dua gerhana yang terjadi secara bersamaan. Selain itu diikuti hujan meteor.
Diketahui, usai Gerhana Matahari Hybrid (GMH), fenomena gerhana kembali akan terjadi di Indonesia yakni Gerhana Bulan Penumbra.
Menurut prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, GBP akan terjadi pada 5 dan 6 Mei 2023 sekitar pukul 22.00 WIB-02.00 WIB dini hari. Dengan titik puncak gerhana bulan penumbra terjadi pukul 00.00 WIB
Diketahui, fenomena GBP terjadi karena cahaya Matahari terhalangi oleh Bumi, sehingga cahaya matahari tak bisa mencapai Bulan secara keseluruhan.
Kendati, dibalik semua yang disampaikan belum dipastikan kebenarannya. Mengingat, perkara yang gaib dan datangnya masa penghancuran bumi atau terjadi kiamat tak akan ada satu makhluk pun yang mengetahui melainkan Allah SWT. Wallahu'alam Bishowaf. []
Sumber : SUMEKS.CO
