Kisah Viral Utang Biaya Pernikahan Anak, Ayah Akhiri Hidup Jelang Acara, Akad Nikah di Hadapan Jasad

Ilustrasi pernikahan (Ist)

Sebuah kisah viral dari Kediri Jawa Timur tentang seorang ayah yang memilih mengakhiri hidupnya jelang acara pernikahan anaknya.

Tragisnya, sang ayah bunuh diri diduga karena utang biaya pernikahan anaknya.

Akibatnya, saat momen akad nikah digelar di hadapan jasad sang ayah.

Peristiwa ini viral di media sosial.

Sebuah akun Instagram @lambe-turah turut mengunggah kisah viral tersebut Sabtu (15/7/2023).

Dilansir dari Serambinews.com, kisah ini menyita perhatian publik.

Pasalnya, pengorbanan seorang ayah untuk membahagiakan anaknya sampai akhir hayat.

Namun sang ayah memilih untuk mengakhiri hidupnya.

Diketahui, sang ayah memilih untuk bunuh diri karena masalah utang.

Demi menggelar acara pernikahan sang anak yang meriah, seorang ayah di Kediri, Jawa Timur berujung bunuh diri.

Ayah tersebut memilih mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di dalam kamarnya.

Bahkan sang ayah meninggal sehari sebelum acara pernikahan anak perempuannya.

Akibat peristiwa itu, pernikahan sang anak pun harus dimajukan dari jadwal yang telah ditentukan.

Ia menggelar akad nikah di hadapan jasad sang ayah.

Dilansir dari Kompas.com, korban yang nekat mengakhiri hidupnya sehari menjelang pernikahan anaknya itu diketahui berinisial SKJ (51).

Kepala Kepolisian Sektor Semen Ajun Komisaris Ni Ketut Suwarningsih mengatakan, SKJ ditemukan tewas tergantung di kamar rumahnya di Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (11/7/2023) pagi.

Jasad korban pertama sekali ditemukan oleh anak SKJ lainnya yang masih duduk di bangku kelas 4 SD.

"Gantung diri menggunakan kain sarung," ujar Suwarningsih saat dihubungi, Rabu (12/7/2023), sebagaimana dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

Suwarningsih menjelaskan, dari pemeriksaan fisik jenazah, petugas tidak menemukan tanda-tanda kekerasan.

Sehingga, petugas menyimpulkan kematian SKJ akibat gantung diri.

Pihak keluarga pun kemudian menerimanya sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi.

Bunuh Diri Jelang Pernikahan Anak

SKJ tewas bunuh diri sehari menjelang pernikahan anak perempuannya.

Suwarningsih mengatakan, acara hajatan pernikahan anak SKJ rencananya akan dilangsungkan pada Rabu (12/7/2023).

Pada saat kejadian, pihak keluarga bahkan tengah bersiap menggelar hajatan pernikahan anak perempuan mereka.

Bahkan segala keperluan hajatan itu juga sudah disiapkan.

Termasuk tenda besar yang sudah berdiri di rumah.

Meski dilanda musibah, pihak keluarga tetap melangsungkan pernikahan putri mereka.

Namun akad nikah yang seharusnya dilakukan keesokan harinya, dimajukan di hari kejadian, yakni pada Selasa (11/7/2023).

Selain itu, akad nikah putri mereka juga dilangsungkan di depan jenazah sang ayah.

"Hajatnya kan rencananya hari ini, berhubung bapaknya meninggal, nikahnya dimajukan kemarin (Selasa, 11/7/2023)," ujar Kapolsek Semen Ajun.

Diduga Karena Utang

Adapun motif korban nekat bunuh diri diduga lantaran merasa memiliki banyak utang.

Masih dilansir dari sumber yang sama Kompas.com, Suwarningsih menuturkan, dari hasil penyelidikan dan keterangan keluarga, diketahui bahwa SKJ baru-baru saja kembali ke rumahnya.

Sebelumnya, selama tiga bulan ia berada di Kalimantan bekerja menjadi kuli bangunan.

"Karena mau menikahkan anaknya itu dia pulang," ujar Suwarningsih.

Masalah timbul saat persiapan penyelenggaraan pernikahan itu.

Yakni SKJ berkeinginan acara pernikahan digelar dengan cara sederhana.

Itu supaya tidak membebani ekonomi keluarga karena merasa selama ini sudah banyak menanggung utang.

"Suami merasa utang sudah menumpuk," kata Kapolsek.

Namun dari pihak istrinya berkeinginan agar acara resepsi pernikahan anak perempuannya itu digelar secara meriah.

Sehingga kondisi itu diduga membuat SKJ selaku kepala keluarga kalut hingga akhirnya mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

"Dari informasi yang kita dapat hasilnya seperti itu." pungkas Kapolsek.

--- DISCLAIMER : Artikel ini tidak bertujuan mengglorifikasi atau menginspirasi tindakan bunuh diri.

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Apakah saya bisa menghubungi nomor 119?

Pemerintah Indonesia pada April 2020 meluncurkan layanan konseling psikologi SEJIWA, yang dapat dihubungi melalui nomor 119 (ekstensi 8).

Walaupun layanan konseling ini dapat membantu untuk masalah kesehatan jiwa, namun layanan SEJIWA tidak mencakup pertolongan pertama bunuh diri (suicide first aid).

Selain itu, nomor 119 juga adalah nomor layanan darurat untuk memanggil ambulans atau pertolongan pertama pada kecelakaan.

Dengan demikian, 119 dapat digunakan jika seseorang sudah mencoba melakukan bunuh diri atau situasi lain yang mengancam keselamatan nyawa seseorang.

Apa yang dimaksud dengan "ekstensi 8"?

Saat Anda menghubungi 119, tunggu hingga Anda mendapatkan pesan suara otomatis, lalu tekan angka 8 untuk dihubungkan ke layanan SEJIWA.


Sumber artikel by TribunSulawesiutara