Tema yang diusung dalam kegiatan ini adalah "Jum’at Curhat", dimana Polri berusaha mendengarkan langsung segala keluhan masalah kamtibmas.
Bertempat di sebuah keude kopi di Desa Seuneubok Puentet, Wakapolres mengarahkan kepada warga untuk tidak sungkan menceritakan segala permasalahan kamtibmas ataupun permasalahan di lingkungannya masing masing.
"Kami dari Polres Aceh Timur hadir untuk masyarakat demi mendengar curhatan yang mungkin bapak bapak ada permasalahan setelah itu kami akan tindaklanjuti," ungkap Wakapolres mengawali kegiatan.
Dalam acara Jumat Curhat, warga sangat antusias dan mengungkapkan keluh kesah yang dirasakan khususnya oleh warga yang menyempatkan hadir.
Seperti yang disampaikan oleh Ridwan, Tokoh Pemuda Gampong Keude yang menyebutkan, judi online sudah merambah ke gampong dan menyasar kepada para pemuda, kiat kait seperti apa yang harus dilakukan.
Menanggapi pertanyaan tersebut Wakapolres mengatakan, masalah judi online bukan hanya dikeluhkan di Peudawa, setiap kami menggelar Jumat Curhat judi online menjadi keluhan.
“Sudah ada upaya dari kami, bahkan Bapak Kapolda Aceh telah mengirimkan surat ke Kementerian Kominfo agar situs judi online diblokir namun hingga saat ini masih bisa diakses,” kata Wakapolres.
Menurutnya, untuk penegakkan hukum pada kasus judi online, pemainnya belum bisa kami tindak yang kami tindak adalah penjual chipnya (agen).
“Yang paling utama adalah bekali anak anak kita dengan agama, karena peran orang tua sangat dituntut untuk mengawasi anak anaknya dan kami imbau juga kepada bapak bapak, di era digital ini sangat mudah sekali terjadinya tindakan kriminal, jadi saya menghimbau kepada seluruh orang tua untuk menjaga anak-anaknya dari tindakan-tindakan kriminal apapun itu." Terang Wakapolres Aceh Timur Kompol Muhammad Aidil, S.H.,S.I.K.***
