UNUKASE Gelar Pelatihan Auditor dan Praktek Evaluasi AMI: Perkuat Budaya Mutu Pendidikan Tinggi


BANJARMASIN – Dalam rangka meningkatkan kompetensi auditor internal dan memperkuat sistem penjaminan mutu, Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE) menggelar kegiatan Pelatihan Auditor dan Praktek Pelaksanaan Evaluasi Audit Mutu Internal (AMI) secara luring pada Jumat–Sabtu, 26–27 September 2025 di Hotel Grand Tan Banjarmasin.

Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari lima perguruan tinggi, yakni Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE), Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Kalimantan (ITSNUKA), Universitas Muhammadiyah Sampit, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Palangka Raya, dan Stikes Intan Martapura. Pelatihan ini menjadi bagian penting dari strategi bersama untuk membangun sistem penjaminan mutu internal yang adaptif, profesional, dan sesuai perkembangan standar mutu pendidikan tinggi nasional.

Dibuka Oleh Rektor UNUKASE
Rektor UNUKASE, Dr. Ir. H. Abrani Sulaiman, M.Sc., secara resmi membuka kegiatan. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap terselenggaranya pelatihan ini.
“Pelatihan seperti ini sangat penting sebagai sarana penyegaran sekaligus peningkatan kapasitas auditor internal. Kita tidak hanya dituntut untuk menjaga mutu, tetapi juga mampu melakukan evaluasi kritis agar setiap unit di lingkungan universitas terus berkembang dan berdaya saing,” ujarnya.

Narasumber Ahli Hadir Berikan Pembekalan Strategis
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber berpengalaman di bidang manajemen mutu pendidikan tinggi, yakni Dr. Elvi Rusmiyanto P.W., M.S. dan Prof. Dr. H.A. Oramahi, S.TP., MP. dari Universitas Tanjungpura.

Sesi pertama dipandu oleh Dr. Elvi Rusmiyanto yang menyampaikan materi tentang refreshment auditor AMI, dengan fokus pada pemetaan risiko (risk mapping). Ia menekankan pentingnya auditor memahami risiko sebagai dasar evaluasi yang strategis.
“Auditor tidak hanya berfungsi sebagai pemeriksa dokumen, tetapi juga harus mampu mengidentifikasi potensi risiko yang dapat menghambat pencapaian standar mutu,” jelasnya.

Sementara itu, sesi kedua disampaikan oleh Prof. Dr. H.A. Oramahi yang membahas secara mendalam tentang peran, tanggung jawab, dan tantangan auditor dalam siklus AMI. Ia menekankan pentingnya konsistensi dan adaptabilitas auditor terhadap perubahan regulasi dan standar mutu.
“Auditor harus adaptif sekaligus menjaga profesionalitas dalam menjalankan audit sebagai bagian dari siklus peningkatan mutu berkelanjutan,” ungkapnya.

Diskusi Interaktif dan Antusiasme Peserta

Kegiatan berlangsung secara interaktif. Para peserta tidak hanya menyimak materi, tetapi juga aktif berdiskusi, menyampaikan pertanyaan terkait strategi penguatan budaya mutu di tingkat program studi hingga pengintegrasian hasil audit dalam rencana pengembangan institusi.

Tingginya antusiasme peserta mencerminkan komitmen kuat untuk menjadikan audit mutu internal sebagai alat strategis dalam pengambilan keputusan dan peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan tinggi.

Harapan dan Dampak Kegiatan
Melalui pelatihan ini, diharapkan para auditor internal dari masing-masing perguruan tinggi dapat:
1. Meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam pemetaan risiko dan analisis hasil audit.

2. Menjalankan tugas audit dengan profesional, kritis, dan strategis.

3. Berperan sebagai agen perubahan dalam mendorong budaya mutu berkelanjutan.

Kegiatan ini menjadi langkah nyata UNUKASE dalam menegaskan komitmennya terhadap kualitas dan tata kelola institusi pendidikan tinggi yang unggul. Dengan pembekalan rutin dan kolaboratif, para auditor internal diharapkan mampu beradaptasi dengan tantangan global serta mendukung capaian akreditasi yang lebih baik.
(Humas UNUKASE / mpd)